Wednesday, December 3, 2014

Video of the day!: #GR8FUL


Our homemade movie is finally here! One of the 8things we're #GR8FUL for today ;)
#GR8FUL

We're #GR8FUL for you!

Terima kasih! Kami mencapai 300 views dalam waktu 3 hari. We could not have done it without you! Terimakasih untuk teman-teman yang bergabung dan mensupport kami dalam campaign ini. Spread this good habit, pass it on!

Don't forget to count your 8 blessings tonight! Stay positive :)

Regards, #GR8FUL

8 things to be #GR8FUL for today!

Good morning! Let's start this day with a positive mind.

Inspiring story: Bersyukurlah jika karpet rumah masih kotor

Ini adalah sebuah kisah nyata. Tentang seorang ibu, suaminya dan keempat anak lelakinya. Wanita ini adalah ibu yang sangat tanggap dan cekatan. Ia mampu mengatasi berbagai pekerjaan rumah tangga, termasuk belanja, memasak, mencuci, hingga menjaga kebersihan rumah.

Namun ibu yang sangat senang akan kebersihan ini, paling tak suka bila karpet di rumahnya kotor. Padahal ia memiliki 5 orang laki-laki yang mana hanya satu di antaranya yang mungkin bisa memahami peraturan bahwa istri dan ibunya tak suka karpet kotor. Tentu saja hal ini cukup membebaninya, keinginan akan sebuah karpet yang selalu bersih

Untuk mengatasi permasalahannya ini, keluarga wanita tersebut menyarankan agar dirinya bertemu dengan psikolog bernama Virginia Satir. Psikolog ini mendengarkan cerita wanita tersebut dengan seksama. Kemudian sambil tersenyum, Virginia berkata, "Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan".

Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. Ia mendengarkan instruksi dari sang psikolog, "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"

Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan "Itu artinya tidak ada seorangpun di sisi ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.”

“Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi."

Mendengar apa yang dikatakan oleh Virginia, seketika wajah sang ibu berubah keruh. Senyumnya seketika menghilang, nafasnya terburu seolah terisak. Ada guncangan dalam perasaannya, serta langsung merasa gelisah memikirkan suami dan anaknya di rumah.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu," ujar Virginia.

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia bisa membayangkan hal di rumahnya kembali membaik.

"Sekarang bukalah mata ibu," kata Virginia. Ibu itu membuka matanya. "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya,"Aku tahu maksud Anda," ujar sang ibu. "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif."

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu di sana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Dari terapi itu, kita diingatkan akan beberapa hal. Ibarat sebuah rumah besar namun dengan penghuni sedikit dan jarang bertemu, tentu akan lain halnya dengan sebuah rumah kecil yang hangat akan canda dan suka duka bersama keluarga. Ibarat rumah yang selalu bersih namun selalu sunyi, apalah artinya bila dibandingkan dengan rumah yang harus selalu dibersihkan karena selalu hidup dan berpenghuni.

Kesempurnaan yang kita inginkan, janganlah menyingkirkan kehangatan yang kita miliki. Syukurilah apapun yang diberikan oleh-Nya. Semua ada untuk menyempurnakan hidup kita, baik itu manis maupun getir.

Semoga kisah ini bisa membuat kita lebih menghargai setiap momen bersama keluarga. Karena kesempurnaan bukan segalanya, melainkan kebahagiaan yang kita inginkan

(Sumber: Vemale.com)

Facebook fanpage: OPEN AND CLICK THE "LIKE" BUTTON!

Have you find us on Facebook yet?
Find us! And join us by clicking the like button!

Coming soon... a quick video from us!

We're making our first homemade video! It may be a bit rusty but we sure hope you will still got the essence of it ;)
Please stay tune!

Kami sedang membuat video! Hasilnya mungkin agak kurang rapih tapi kami berharap esensinya tetap bisa tersampaikan ;)
Ditunggu yaa!

Tuesday, December 2, 2014

8 things to be #GR8FUL for today!

Have you count your blessings yet? What happened yesterday? What can you be GR8FUL for? 

Ayo ingat lagi 8 hal yang kalian syukuri kemarin dan it will definitely make your mindset more positive.
Do try our simple steps and feel more #GR8FUL than ever!

Stay positive!

Have you count your blessings tonight?

Jangan lah memikirkan pada apa yang kita tidak dapatkan ketika habis berdoa,
Tapi pikirkanlah apa yang kita tetap terima bahkan saat kita tidak meminta.

A simple quote that hopefully would change your perspective.

There's always a reason to be #GR8FUL!

Monday, December 1, 2014

Inspiring Story: Seribu Rupiah, membuat anda bersyukur

Ada seorang teman menuturkan kisahnya. Dia bernama Abel. Seorang pekerja kantoran yang kurang lebih berusia 30 Tahun saat ini, dan tengah memiliki seorang anak yang masih berusia 5 Tahun. Cuaca mendung saat itu, membuat suasana menjadi terasa dingin. Sedikit berawan, dan sepertinya akan turun hujan.

Tiba waktu istirahat, dimana Abel yang selalu ingin bertemu anak tercintanya, selalu memanfaatkan jam makan siang ini  untuk menemui sang anak  yang ia titipkan pada seorang pengasuh wanita. Rumahnya memang tidaklah jauh dari kantor. Itulah mengapa, hal ini ia lakukan hampir setiap hari.  Rasanya sulit baginya, jika beberapa jam saja tidak dapat melihat anak terkasihnya.

Namun ada yang berbeda hari itu. Abel sempat mengunjungi sebuah Toko Swalayan sebelum menemui anaknya, Membeli jajanan ringan untuk sang anak memang tidak dilakukan setiap hari, namun sering. Pada saat yang sama, Abel menyempatkan diri untuk mengambil sejumlah uang di ATM dekat Swalayan. Saat itu adalah awal bulan, dimana Abel menerima gaji bulanannya. Sebelum mengambil sejumlah uang, Abel mengecek terlebih dahulu saldo yang ada di dalamnya. Dan melihat jumlah yang tidak sedikit, Abel pun tersenyum sumringah.

Ketika baru saja keluar dari Toko Swalayan, Abel yang saat itu menjinjing beberapa tas plastik belanjaan, dihampiri oleh salah seorang pengemis wanita yang juga menggendong seorang bayi saat itu. Dengan pakaian compang-camping dan kaki yang tidak berserandal, wanita tua itu tak berucap apapun, namun hanya menatap kearahnya penuh harap. Berharap diberikan sedekah agar dia dan anaknya bisa membeli makanan.

Hujan pun turun dengan derasnya. Abel tidak menyadari kalau hujan akan turun secepat dan sederas itu. Dan seharusnya, ia membawa payung saat itu. Abel membuka loketnya dan menemukan selembar uang bernilai Seribu Rupiah. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis. Dan betapa gembiranya ia setelah menerima uang tersebut. “ Alhamdulillah .. Alhamdulillah .. terima kasih bu, semoga Allah memberikan rezeki yang berlipat ganda, juga diberi keberkahan dunia dan akhirat. Alhamdulillah … terima kasih bu..” Dan tidak berapa lama, pengemis itupun pergi berlalu.

“ Subhanallah, saya hanya memberi uang Seribu Rupiah dan dia berucap syukur tiada hentinya. Hujan sederas itu, kenapa tidak berteduh dulu? Lagipula, bayi yang ia gendong itu hanya ditutupi kain sekedarnya?” gumam Abel dalam hatinya. Sebelum memberikan sedekah, sebenarnya sempat berpikiran buruk juga karena berita beberapa waktu lalu yang mengangkat hal mengenai seorang pengemis peminta-minta dijalanan. Padahal di kehidupan nyata, dia sangatlah berkecukupan.

Terbuai dalam lamunan, Abel tidak menyadari bahwa hujan sudah mulai reda. Ia menangis dalam hati. Ia teringat ketika ia mengetahui saldo yang ia miliki saat itu mungkin ratusan kali lipat dari Seribu Rupiah, Abel hanya tersenyum sumringah. Tidak terdengar ucapan syukur darinya. Namun seorang pengemis, selain berucap syukur tiada henti, ia pun mendoakan seseorang itu. Betapa malunya Abel saat itu. Padahal ia pun tahu, dimata Tuhan, seseorang tidak dinilai dari seberapa banyak harta yang ia miliki. Namun seberapa besar keyakinan hatinya.

Bagi mereka (para pengemis) panas, hujan, dan cuaca seperti apapun, sudah bukan lagi penghalang bagi mereka untuk tetap berjuang demi mencari sesuap nasi. Sedekah yang mereka terima, semata-mata agar bisa memberi makan anak-anaknya. Walau terkadang, mereka sendiri pun, belum tentu turut menikmatinya.

(Sumber: gemintang.com)

8 things to be #GR8FUL for today!

Our dearest mobile blog reader

We're sorry for your inconvinient if you are unable to access some of the contents here.

Visit us using your laptop or computer to get a better view of our blog ;)

Regards, #GR8FUL

Untuk pengguna handphone, kami mohon maaf bahwa beberapa konten disini tidak bisa diakses melalui ponsel.

Kunjungi lagi halaman kami menggunakan laptop atau komputer kalian untuk menikmati konten kami dengan lebih jelas dan lengkap ;)

Salam, #GR8FUL

Video of the day!


Video dari 365Grateful Project mengingatkan kita bahwa selama setahun, selalu ada yang bisa disyukuri! :)
Ps: please watch it via laptop or computer. Thank you !

Sunday, November 30, 2014

Introduction: What is #GR8FUL?


After a long time coming, we're finally here to introduce ourselves...

Who are we:
#GR8FUL merupakan sebuah campaign dengan alasan dasar paling simpel namun sulit dilakukan dan kadang terlupakan: untuk mewujudkan rasa syukur.

Ketika menjalani hari yang berat kadang kita akhiri dengan keluhan dan rasa jengkel, namun tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk bersyukur.


What we do:

#GR8FUL akan membiasakan sebuah kebiasaan baru yang mudah dicoba dan dianjurkan dilakukan tiap hari: menghitung 8 rasa syukur sebelum tidur setiap harinya.
Hanya dalam mengingat 8 peristiwa yang kita syukuri tiap harinya, sebelum tidur, kita akan membangun self-confidence, sense of appreciation for life, dan simply rasa syukur terhadap apapun yang kita punya dan apapun yang kita lalui.

#GR8FUL akan mencoba untuk menyebarkan kebiasaan baik ini melalui social media (termasuk blog ini), dan juga spreading postivie

vibes setiap harinya dalam bentuk apapun.

Our goal:

Diharapkan dengan memulai mengingat 8 hal yang disyukuri tiap harinya, orang akan terbiasa untuk mensyukuri lebih dari 8 hal dalam setiap harinya, lalu lama-lama akan terbiasa mensyukuri hidup sepenuhnya dan bisa memulai kehidupan yang lebih menyenangkan dan lebih positif. 

Our logo:

#GR8FUL mengganti kata-kata "eight" dengan angka 8 untuk merepresentasikan 8 hal yang kita syukuri, namun angka 8 itu secara horizontal juga dapat diartikan sebagai simbol infinity, atau tanpa batas. 
Starting from 8 things to infinity. 


Starting today, close your eyes, and count your blessings.

Tell us, what are you guys grateful for today?


Friday, November 28, 2014